Friday, July 6, 2007

Kumpulan Berita tentang Bencana pada Juni 2007

(Read English Version)

Edisi kali ini akan diawali dengan berita positif. Kementrian Negara Riset dan Teknologi menyiapkan acuan teknis untuk menata kota-kota yang rawan gempa dan tsunami. Acuan itu diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam menata kota sehingga meminimalkan kerugian harta benda dan korban jiwa jika terjadi bencana. Tanggal 30 Juni hingga 3 Juli 2007 mendatang, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengadakan Konferensi Rakyat Indonesia yang akan dihadiri sekitar 1.600 peserta. Sementara itu, peralatan sensor gempa tektonik yang juga mempu mendeteksi gelombang tsunami telah terpasang di 4 titik di wilayah Nusa Tenggara Timur. Upaya melengkapi sensor tsunami hendaknya juga dilengkapi dengan informasi yang mencukupi. Kepanikan warga ketika sirene tsunami di Aceh dan isu tsunami NTT hendaknya dijadikan peringatan. Kita hendaknya tidak lekas berbangga hati meski BRR mendapat pujian dari berbagai negara dalam melakukan berbagai reskonstruksi di kawasan yang terkena bencana.

Bencana juga terjadi di berbagai belahan dunia. Banjir besar melanda Kuala Lumpur hingga 1 meter. Banjir ini diperkirakan menjadi banjir terburuk sejak tahun 2003. Sembilan orang tewas dan 75.000 lainnya hidup tanpa listrik akibat badai di Australia. Gelombang panas melanda wilayah utara dan tengah India menewaskan sedikitnya 74 orang, di wilayah selatan Bangladesh tanah longsor, banjir, dan sambaran petir telah mengakibatkan 101 orang tewas. Dari China dilaporkan korban tewas akibat banjir bandang mencapai 71 orang dan lebih dari 640.000 orang mengungsi.

Dari Indonesia, banjir masih melanda beberapa wilayah. Sejumlah desa di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sejak Jumat (8/6) malam hingga Sabtu diterjang banjir. Hujan deras juga menyebabkan banjir di Bone, Wajo, dan Luwu Utara. Hal serupa terjadi di Kalimantan Timur, hujan deras sejak Minggu (17/6) menyebabkan banjir hingga 50cm. Korban banjir di Luwu Utara terserang berbagai penyakit seperti diare, penyakit kulit, dan infeksi saluran pernapasan akut. Meluapnya sungai Kapuas juga menyebabkan banjir di sebagian wilayah Putussibau, Kalimantan Barat. Dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan banjir merendam Desa Sebambam Baru dan Sebambam Lama setinggi 2 meter. Sedikitnya 76 rumah warga terendam. Tidak hanya banjir, longsor juga terjadi di beberapa wilayah seperti NTT. Banjir juga melanda wilayah Tangerang yang sempat membangkitkan trauma warga korban banjir Feburari lalu. Jalur lintas timur Sulawesi di Kabupaten Poso, Sulawesi Selatan terhalang longsoran tanah di 12 titik. Longsor juga terjadi di Boyolali, Jawa Tengah.

Meski frekuensi kemunculannya sudah berkurang, gempa masih terjadi. Gempa 6.3 SR terjadi di Barat daya Gunung Sitoli Sumatera Utara. BMG juga mencatat adanya gempa 4.5 SR di Timur Laut Sulawesi Utara, gempa 5.0 SR di Tenggara Kendari, Sulawesi Tenggara, gempa 4.6 SR di barat laut Sabang, NAD, dan gempa 4.8 SR di timur laut Dili . Sementara itu, pakar geoteknologi LIPI memperingatkan bahwa tanah Jakarta berpotensi ambles jika terjadi gempa 5 Mw. Gempa tektonik berkekuatan 6.1 SR mengguncang Maluku Utara, belum ada kerusakan yang dilaporkan.

Angin puting beliung secara bersamaan menghantam Banjarmasin dan Banjarbaru di Kalimantan Selatan Selasa (5/6) sore. Tercatat 40 rumah, rumah toko, dan bangunan perkantoran rusak parah akibat bencana ini. Di Jambi, angin puting beliung menerjang Desa Gunung Labu, Kabupaten Kerinci. Tiga puluh rumah rusak, 105 orang mengungsi. Sementara itu BMG memperingatkan potensi berulangnya terjadi bencana angin puting beliung di Kalimantan Selatan. Dari Sumatera Utara, sedikitnya 20 rumah warga di delapan kelurahan Kota Binjai rusak akibat diterjang angin puting beliung. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 418 juta.

Sebanyak 2.061 anak balita di Sumatera Selatan tercatat sebagai penderita gizi buruk dan 20.278 anak ballita lainnya menderita kurang gizi, dari total 193.782 balita. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat karena penanganan anak balita gizi buruk dan kurang gizi hingga saat ini belum optimal. Di Jawa Barat, angka kematian balita masih tinggi. Pada tahun 2005 tercatat 2.000 balita meninggal. WHO menempatkan diare sebagai penyebab utama kematian bayi.

Tercatat 3 Juni 2007, jumlah pasien terinfeksi flu burung mencapai 99 orang. Dari jumlah itu 79 orang diantaranya meninggal dunia. Dengan demikian kini flu burung telah menyebar di 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Suumatera Selatan, dan Riau. Sebanyak 12 ayam yang mati mendaddak di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan, Kalimantan Tiimur telah dipastikan positif terjangkit flu burung berdasarkan hasil rapid test. Tertanggal 24 Juni 2007, jumlah pasien yang dinyatakan positif terjangkit flu burung di Indonseia bertambah menjadi 101 orang. Propinsi Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak penduduknya terjangkit flu burung dengan jumlah 29 orang.

Ancaman penyakit demam berdarah pada musim pancaroba di Jambi masih cukup tinggi, kendati kasus penderira sudah berkurang. Musim pancaroba dengan tingginya curah hujan bisa memperbanyak genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegety pembawa virus DBD. Sementara itu, kabupaten Demak dinilai paling rawan serangan penyakit leptospirosis atau kencing tikus. Dari Papua, jumlah kasus HIV/AIDS di kabupaten Biak Numfor, bertambah lagi 13 kasus sehingga per 31 Mei 2007 jumlah penyakit yang mematikan ini menembus angka 301 kasus. Sementara itu Kepala Dinas kesehatan Sumatera Utara, Hj. Fatni Sulani mengungkapkan HIV/AIDS dewasa ini sudah berjangkit di 18 kabupaten/kota dari 26 kabupaten/kota yang ada di daerah itu. Di Sumatera Selatan, penderita HIV/AIDS dalam kurun waktu 6 bulan terakhir bertambah sekitar 200 orang atau setiap harinya ada satu pasien baru.