Monday, May 25, 2009

Kami pindah

(read english version)


KAMI PINDAH KE:

www.drracfjktind.wordpress.com (Bahasa)
www.drracfjkteng.wordpress.com (Inggris)

TERIMA KASIH!

Baca selengkapnya

Monday, May 18, 2009

Essay and Debate Competition

(Baca Versi Bahasa Inggris)

Pada tanggal 25 April 2009, ACF mengadakan kegiatan Essay and Debate Competition yang diikuti oleh para murid dan guru dari SMU di daerah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran murid dan guru mengenai pentingnya inisiatif di dalam pengurangan risiko bencana di tingkat sekolah. Sebagai juri dalam acara ini, ACF mengundang Bapak Del Afriadi Bustami dari LIPI, Ibu Hidayati dari Pusat Kurikulum DEPDIKNAS, Ibu Martha Warta Silaban dari Majalah Tempo, dan Bapak Martius Marzuki dari DRR Program ACF-Indonesia.

Peserta kegiatan Essay and Debate Competition dipilih melalui proses seleksi. Pada tanggal 12 Maret 2009, ACF mengumumkan kegiatan Essay and Debate Competition ke sekolah-sekolah dan meminta sekolah untuk mengirimkan karya tulis mereka yang bertemakan “Sekolahku Siap Menghadapi Banjir”. Dari 12 karya tulis yang terkumpul pada tanggal 14 April 2009, ACF memilih 9 nominasi yang kemudian mempresentasikan karya tulis mereka pada tanggal 25 April 2009.

Sembilan nominasi terpilih adalah sebagai berikut:

Team 1
SMAN 113 Jakarta
‘Indahnya Sekolah Tanpa Banjir’

Team 2
SMAN 11 Jakarta
‘Permasalahan Banjir di SMAN 11 dan Lingkungan Sekitarnya serta Upaya Mengatasinya’

Team 3
SMAN 13 Jakarta
’Sekolah Kami Siap Menghadapi Banjir’

Team 4
SMAN 111
’Sandal Jepitku Mengapung Lagi’

Team 5
SMAN 62 Jakarta
’Banjir Datang, Siap Dihadang!’

Team 6.
SMAN 89 Jakarta
‘Banjir? Siapa Takut!’

Team 7.
SMAN 11 Jakarta
’Ancaman Banjir di Sekolah? Bisa Ditanggulangi koq!’

Team 8.
SMKN 52 Jakarta
’Gerakan Menghadapi Banjir’

Team 9.
SMAN 62 Jakarta
’Banjir Membawa Berkah’

Acara Essay and Debate Competition dilaksanakan di Hotel Alia, Cikini dimulai dari jam 09.00 – 16.30 WIB. Setiap tim membawakan presentasi mereka dengan sangat baik sekali. Para juri juga menunjukkan antusiasmenya dengan memberikan banyak pertanyaan dan saran kepada setiap nominasi sehingga mereka dapat meningkatkan pengetahuan mereka mengenai bencana banjir dan kapasitas sekolah dalam menghadapi banjir.

Pemenang acara Essay and Debate Competition dipilih berdasarkan hasil presentasi, karya tulis, dan kemampuan para nominasi menjawab pertanyaan dari para juri. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Juara 1 : SMKN 52 Jakarta (‘Gerakan Menghadapi Banjir’)
Juara 2 : SMAN 26 Jakarta (‘Banjir Membawa Berkah’)
Juara 3 : SMAN 11 Jakarta (‘Permasalahan Banjir di SMAN 11 dan Lingkungan Sekitarnya serta Upaya Mengatasinya’

ACF mengucapkan selamat kepada para juara dan para nominasi, semoga mereka dapat terus berprestasi dan meningkatkan kesadaran sekolah dan masyarakat sekitarnya mengenai upaya penanggulangan banjir!







Baca selengkapnya

Wednesday, May 13, 2009

Kumpulan Artikel Bencana April 2009

(Read English Version)


PENYAKIT

Demam Berdarah & Chikunguya
Sejak akhir Maret hingga awal April, Chikunguya dan Demam berdarah menyerang warga Desa Sumberdukun, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan sedikitnya 5 orang untuk Demam Berdarah dan 30 orang untuk Chikunguya. Sementara di propinsi Kalimantan Tengah, selama tiga bulan pertama tahun 2009 ada 5 orang warga yang meninggal akibat terserang demam berdarah. Masih berjangkitnya demam berdarah di Indonesia dikarenakan kurangnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Untuk antisipasi masalah ini, pengasapan tetap terus dilakukan oleh Juru Kesehatan Kelurahan Sumberdukun.
Sumber: www.kompas.com
Flu Singapura
Setelah kasus demam berdarah dengue, warga kembali dihebohkan dengan munculnya penyakit flu singapura. Gejala yang muncul seperti flu biasa, yakni demam yang disertai seriawan di dalam rongga mulut dan muncul bercak-bercak merah di telapak tangan dan kaki. Diberitakan tanggal 15 April 2009 bahwa di kawasan Depok, Jawa Barat ada sejumlah 8 bayi di bawah umur 5 tahun menderita flu singapura. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kata Anas, penyakit ini tidak mematikan. Namun, proses penularan penyakit flu singapura sangat cepat dengan masa inkubasi selama tujuh hari. Virus flu singapura ditularkan dari mereka yang masuk ke Indonesia setelah bepergian atau berlibur dari luar negeri. Penularannya melalui kontak langsung dengan penderita, udara, percikan air liur, urine, dan feses. Flu Singapura perlu diwaspadai oleh mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah seperti bayi di bawah usia satu tahun, anak penderita asma, kelainan jantung bawaan, sedang menjalani pengobatan kanker, penderita kencing manis, dan orang lanjut usia. Bapak Herdiman T Pohan, Kepala Divisi Tropik dan Infeksi di Department Penyakit Dalam Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo mengatakan, untuk mencegah terinfeksi flu singapura, masyarakat terutama yang memiliki daya tahan tubuh rendah dihindari menghindari kontak dengan penderita.
Sumber: www.kompas.com

Diare
Sejak 13 April 2009, Penyakit diare di Nusa Tenggara Barat telah merenggut 858 korban, 171 di antaranya sedang dalam perawatan serius dan 3 di antaranya meninggal. Penyebaran terjadi di sepanjang aliran sungai yang menjadi lokasi air minum penduduk. Hal ini kerat kaitannya dengan kebiasaan penduduk yang tidak pernah merebus air sebelum diminum.
Sumber: www.thejakartapost.com


GEMPA BUMI
Dua gempa bumi berkekuatan 5.3 Skala Richter mengguncang pulau Mentawai, Sumatra Barat pada Jumat pagi (17/4/09). Sehari sebelumnya, gempa berkekuatan 6 Skala Richter juga mengguncang pulau Mentawai. Hal ini cukup menimbulkan kecemasan warga. Badan Meteorologi dan Geofisika mengemukakan bahwa gempa bumi tersebut tidak menimbulkan bahaya tsunami. Dalam kejadian kali ini juga tidak ditemukan adanya korban jiwa.
Sumber: www.kompas.com, www.thejakartapost.com

BANJIR
Pada tanggal 15 April 2009 dilaporkan bahwa banjir yang menenggelamkan ratusan rumah di 6 kelurahan sepanjang hulu Indragiri, Riau telah menyebar ke 2 kelurahan lainnya. Banjir telah mencapai Sungai Lala dan Pasir Penyu setelah sebelumnya menenggelamkan Batang Cenaku, Btang Gangsal, Seberida, Kelayang, Peranap, dan Batang Peranap. Lebih dari 800 rumah telah tenggelam. Air mencapai ketinggilan 85 cm dan menghanyutkan 340 hektar sawah dan 20 tambak.
Sumber: www.thejakartapost.com

Baca selengkapnya