Monday, October 29, 2007

Pekan Sadar Bencana DKI Jakarta

(Read English Version)

Sebagai implementasi dari Instruksi Gubernur nomor 124 tahun 2007, Satkorlak DKI mengkoordinasikan rangkaian kegiatan dalam rangka Pekan Sadar Bencana yang berlangsung pada tanggal 25 – 31 Oktober 2007. ACF mendapat undangan untuk berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Pekan Sadar Bencana DKI Jakarta. Bagian dari rangkaian kegiatan yang diikuti oleh ACF adalah Simulasi Antisipasi Banjir dan Pameran Sadar Bencana.

Dalam Simulasi Antisipasi Banjir yang diadakan di lapangan Universitas Borobudur, Kalimalang, Jakarta Timur, ACF mengirimkan perwakilan anggota Satlinmas dari 3 kelurahan dampingan. Sepuluh orang perwakilan dari masing-masing kelurahan berpartisipasi dalam acara tersebut.



ACF juga berpartisipasi dalam pameran yang diadakan pada 25 – 28 Oktober 2007 di Silang Monas. Pameran ini dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. Setelah membuka pameran, ia menyempatkan diri mengunjungi berbagai stand yang berpartisipasi. Berbagai institusi pemerintah dan non-pemerintah berpartisipasi pada pameran tersebut. UNTWG (UN Technical Working Group) juga berpartisipasi. Stand ACF mengusung konsep “Sudah siapkah kamarku menghadapi banjir?”. Berbagai perabotan dan peralatan yang ditemui di rumah, dihadirkan di stand. Lemari, kasur, kursi, tikar, ditampilkan. ACF juga mempromosikan upaya menyelamatkan harta pribadi dengan membungkus plastik dan mengikatnya erat-erat. Upaya ini untuk meminimalisir kemungkinan rusaknya barang akibat terendam air banjir. Tentu saja, sebelumnya barang-barang ini perlu dipindahkan ketempat yang lebih aman atau tempat yang lebih tinggi.

Berita terkait.
Pemda Jakarta : Pemprov DKI Gelar Pekan Sadar Bencana
PMI Jakarta : Pekan Sadar Bencana Tahun 2007 Propinsi DKI Jakarta
Dinas Kesehatan : Pameran Pekan Sadar Bencana 2007
Dinas Pemadam Kebakaran : Pameran Dan Pekan Sadar Bencana Di Kawasan Silang Monas
Orari DKI Jakarta : Pekan Sadar Bencana
ORARI DKI Jakarta 25-28 Oktober 2007

Baca selengkapnya

Wednesday, October 3, 2007

Kumpulan Berita tentang Bencana pada September 2007

(Read English Version)

Di bulan September ini, gempa mengguncang Banyuwangi dan Situbondo pada Senin (10/9) berkekuatan 5,1 SR. Tidak ada korban jiwa dilaporkan. Pada tanggal 12 September gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Bengkulu. Pusat gempa berada di Samudera Hindia. Meski awalnya diumumkan berpotensi tsunami, pukul 20.19 BMG memastikan gempa tidak diikuti tsunami. Gempa ini merusak ribuan rumah di Bengkulu dan Sumbar. Getaran terasa hingga di Jakarta dan Banten. Sampai 15 September 2007, jumlah korban mencapai 21 orang dengan kerugian mencapai Rp 1,5 Triliun. Gempa 5.2 SR juga mengguncang Lampung (25/9). Di Aceh (30/9) gempa tektonik 5.0 SR terjadi.

Bencana longsor di dua tempat terpisah, yakni Balikpapan, Kaltim dan Agawagon, Papua (1/9) menewaskan 7 orang. Longsor ini didahului hujan yang juga menyebabkan banjir. Daerah lain yang dilanda banjir adalah Batam, Tolitoli, Sulteng dan Muara Enim, Sumsel. Meski di beberapa bagian Indonesia mengalami banjir, beberapa wilayah Indonesia lainnya mengalami kekeringan, contoh di Ciamis, Gresik, dan Madura.

Flu burung belum berheti manghantui Indonesia. Satu orang lagi di Riau dinyatakan positif terjangkit virus AI. Di Denpasar 3 orang lagi menjadi pasien suspect flu burung. Koordinator Senior UNISC, David Nabarro mengingatkan bahwa pandemi flu burung di Indonesia tinggal menunggu waktu. Penyakit lainnya yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam di Tolitoli. Sementara di NAD, 4 orang meninggal karena DBD selama tahun 2007 ini. Dari Donggo, NTB, 10 orang dilaporkan terjangkit penyakit campak. Dinas kesehatan setempat telah menetapkan status KLB untuk wilayah ini.

Kebakaran terjadi di Kelapa Gading (8/9), Pasar Rebo (12/9), dan Pulogadung (16/9).

Keadaan gizi buruk di TTU, NTT sudah masuk dalam kategori KLB, ujar Kepala Dinas Kesehatan NTT, dr. Michael Suri, MM. Enam orang telah meninggal dunia karena malnutrisi di NTT. Berita lainnya menyatakan bawa selama tahun 2007 ini, sebanyak 1.227 balita di NTT mengalami gizi buruk.

Dari dunia internasional, berbagai bencana juga terjadi. Banjir terburuk di Asia Selatan terjadi di India, menyebabkan lebih dari 2.5 juta orang kehilangan tempat tinggalnya. Banjir juga terjadi di Afrika yang menewaskan sedikitnya 300 orang. Badai Felix menewaskan 21 orang di Nikaragua. Sementara Topan yang melanda Korea Selatan menewaskan 10 orang.

Penulis: Erma Maghfiroh
Penerjemah: Erma Maghfiroh

Baca selengkapnya