Monday, July 23, 2007

School Road Show SD YPBK, Cipinang Besar Utara

(Read English Version)

Siswa Sekolah Dasar khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir, perlu diberikan pemahaman akan penyebab banjir dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah banjir. Juga perlu ditumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sungai. Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas, ACF memutuskan untuk memfasilitasi kunjungan ke Sarana Transportasi Air (Waterway). Melalui kunjungan ini, pemahaman siswa tentang kanal banjir dan fungsinya bisa bertambah. Kegiatan ini juga ditujukan untuk memperlihatkan kepada anak-anak akibat dari sampah yang dibuang ke sungai.

Kunjungan ini direalisasikan pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2007. Dua belas orang siswa dari SD YPBK yang berlokasi di RW 02, Cipinang Besar Utara berangkat menuju dermaga Halimun didampingi 2 orang guru dan 2 personil ACF (Martius dan sukarelawan dari CBU). Petugas sudah siap menunggu. Rombongan menaiki speedboat selama 30 menit menyusuri Dukuh Atas – Karet pp. Di sepanjang perjalanan, anak-anak tampak senang. Selesai menyusuri waterway, rombongan dibawa ke Monas untuk berdiskusi sambil menikmati makan siang yang telah dipersiapkan.
Dari sesi diskusi ini, siswa mulai mencerna informasi mengenai Kanal Banjir dan fungsinya dalam mencegah banjir. Mereka juga mulai memahami bahwa sampah-sampah yang dibuang ke sungai akan menumpuk seperti yang mereka lihat di sepanjang jalur waterway. Siswa juga mulai mengetahui, bahwa di ibukota sedang dikembangkan sarana transportasi air seperti yang mereka baru saja naiki.

Menurut keterangan petugas waterway, kunjungan ini merupaakan kunjungan pertama dari rombongan berseragam sekolah, sehingga petugas merespon dengan sangat baik. Guru-guru dari SD YPBK pun menyambut positif metode pengajaran yang digunakan ACF kali ini.

Penulis : Martius Marzuki
Editor : Erma Maghfiroh
Penerjemah : Erma Maghfiroh

Baca selengkapnya

Thursday, July 19, 2007

Roadshow SMPI Nurul Islam

(Read English Version)

Kegiatan pendidikan bencana di SMPI Nurul Islam, Penjaringan diadakan pada Selasa, 17 Juli 2007, jam 14 -15. Kegiatan ini diikuti oleh 55 siswa kelas I dan 10 siswa OSIS. Pada saat yang sama, sekolah ini sedang dalam periode MOS (Masa Orientasi Siswa). Siswa kelas 1 diminta memakai aksesori-aksesori seperti pita warna-warni, topi, kacamata renang, dan kalung dari berbagai makanan kecil.


Kegiatan diisi dengan permainan pemadam kebakaran dan pemutaran film tentang banjir. Acara dimulai pukul 14 tepat. Erma, Nana, dan Wiwin (pemuda Penjaringan) menjadi faislitator. Perkenalan dilakukan, dilanjutkan dengan game. Siswa diminta memilih apa saja yang akan diselamatkan jika terjadi kebakaran. Barang/benda yang diselamatkan disimbolkan dengan tulisan yang dikalungkan pada peserta. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok. Satu peserta dari tiap kelompok bertugas mengambil barang yang dipilih dalam waktu yang ditentukan.

Dilanjutkan dengan pemutaran film tentang banjir. Film ini menggambarkan persiapan menghadapi banjir, apa yang harus dilakukan ketika banjir datang dan setelah banjir surut. Kegiatan ini ditutup dengan sesi quiz (tanya jawab) setelah film selesai, yang diramaikan dengan jawaban siswa yang membuahkan hadiah stiker jika jawaban yang diberikan benar.


Baca selengkapnya

Monday, July 16, 2007

Lokakarya Satlinmas Kelurahan Cipinang Besar Utara

(Read English Version)

Kelurahan Cipinang Besar Utara yang termasuk wilayah rawan banjir perlu secepatnya merealisasikan pembentukan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) sesuai dengan yang diamanatkan dalam SK Gubernur DKI Jakarta no 96 tahun 2002. Sebuah forum diskusi diperlukan untuk memperjelas struktur dan posisi satlinmas berikut dengan prosedur kerjanya.

ACF memfasilitasi lokakarya untuk Satlinmas ini dengan tujuan untuk:

  • Memperkenalkan kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana
  • Mendiskusikan struktur Satlinmas dan memilih struktur yang tepat untuk kelurahan CBU
  • Memilih orang-orang yang akan mengisi struktur organisasi Satlinmas
  • Membuat rekomendasi agar lurah CBU mengeluarkan SK pengesahan Satlinmas
Kegiatan ini diadakan di Wisma Hijau, Mekarsari, Cimanggis Depok, pada tanggal 6 – 7 Juli 2007. Sebanyak 43 orang menjadi peserta dalam lokakarya ini. Mereka mewakili unsur Kelurahan, masyarakat (Dewan Kelurahan, LPM, Kader Inti Kebersihan, RT, RW, dan PKK), Babinsa Kelurahan, dan organisasi pemuda (Pemuda Pancasila dan FKPPI).
Kegiatan ini dibuka oleh Kasubsie Trantib, Hendryanto mewakili Lurah Cipinang Besar Utara. Materi yang disampaikan meliputi:
  • Pengenalan Bencana di Indonesia
  • Dasar Hukum Penanggulangan Bencana
  • Struktur Satlinmas
  • Pembagian kerja dan Penyusunan Prosedur Tetap
Dari sesi mengenai struktur Satlinmas, peserta sepakat untuk menyederhanakan struktur menjadi 5 bidang kerja, yaitu: informasi dan pemetaan, evakuasi, P3K, logistik, dan dapur umum.
Rencana tindak lanjut yang dihasilkan dari lokakarya ini adalah:
  • Akan diadakan pertemuan rutin untuk memperkuat kapasitas anggota Satlinmas
  • Menyusun usulan SK Satlinmas CBU dan menyerahkannya ke Lurah untuk dipelajari
  • Merencanakan pelatihan-pelatihan lanjutan


Penulis : Arde Wisben
Editor : Erma Maghfiroh
Penerjemah : Erma Maghfiroh

Baca selengkapnya

Monday, July 9, 2007

Pelatihan Pemetaan Partisipatif berbasis GIS di Kelurahan Penjaringan

(Read English Version)

Perencanaan yang matang tidak hanya diperlukan di tingkat propinsi, namun diperlukan juga pengetahuan dan pemahaman akan perencanaan di tingkat paling bawah yaitu Kelurahan. Perencanaan disini lebih ditekankan kemampuan aparat kelurahan, Satlinmas dan sebagian masyarakat mengenal wilayahnya, menggambarnya dan mengelola dengan baik.

Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga dan atau personal-personal yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan dan pengelolaan peta di wilayahnya (cakupan Kelurahan) untuk mendukung perencanaan di tingkat bawah khususnya di bidang pengelolaan penanganan bencana.

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:
1. Mengenal dan mengetahui akan wilayahnya (Kelurahan) yang menggambarkan sebaran potensi baik yang positif (sumber daya) maupun negatif (bencana).
2. Membuat peta dengan tema-tema khusus pada wilayahnya secara digital.
3. Mengelola peta maupun data spasial, data sekunder yang ada serta memeliharanya dalam rangka mendukung perencanaan di tingkat bawah terlebih pada bidang pengelolaan bencana.

Materi pelatihan terdiri dari:
1. Pengenalan dan Pengetahuan dasar tentang Pemetaan dan GIS
2. Pengelolaan data spasial
3. Pengenalan software pemetaan dan GIS
4. Membuat tampilan Peta sederhana
5. Membuat layout Peta sederhana
6. Atribut data dan statistik peta
7. Georeferencing
8. Digitasi peta
9. Membuat layout Peta dengan tema tertentu (bencana)
10. Pengenalan dan pengetahuan GPS
11. Perolehan data lapangan dengan GPS dan downloading data GPS

Pelatihan ini mengambil tempat di Kelurahan Penjaringan pada tanggal 4–7 Juli 2007. Action Contre la Faim bekerja sama dengan Kelurahan Penjaringan. Pelatihan diadakan dalam bahasa Indonesia. Peserta berjumlah 11 orang , yang terdiri atas Staff Kelurahan (khusus bagian pengolahan data), Anggota Satlinmas Kelurahan, Karang Taruna, Wakil masyarakat, MercyCorps, dan CDBRM NU Jakarta. Eka Rianta (Database and Mapping Officer, Action Contre la Faim) bertindak sebagai instruktur. Pelatihan ini menggunakan metode presentasi, Tanya jawab, praktek komputer dan kerja lapangan.

GIS merupakan sebuah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan atau manipulasi, analisis dan penayangan data. Data tersebut secara spasial (keruangan) terkait dengan permukaan bumi. GIS selalu berbasis komputer. Kelima elemen yang menjadi penyusun GIS adalah: Hardware, Software, Data, Analisis, dan Manusia. Teknologi yang mendukung GIS antara lain : Penginderaan Jauh (PJ) dan GPS. Software yang digunakan adalah ArcView versi 3.3.

Pada umumnya peserta telah memahami dan dapat melakukan pengoperasian dengan baik. Pada praktek pertama yaitu pembuatan peta sederhana, peserta dapat mengikuti dengan baik langkah-langkah yang dituntun oleh instruktur. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk aktif berkreasi dalam mencoba variasi menu-menu.

Penggunaan latihan soal praktek juga diberikan pada peserta agar peserta dapat berkreasi dan berpikir. Latihan soal praktek ini dikhususkan pada pemetaan tematik yaitu pemetaan bencana dan pemetaan landuse.

Praktek lapangan juga sangat diperlukan dalam pelatihan pemetaan pada umumnya. Salah satu kegiatan praktek lapangan yang dilakukan dalam pemetaan ini adalah pemasukan data langsung dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System). GPS yang digunakan adalah GPS tipe Navigasi, bukan tipe Geodetic.222

Karena GPS ini merupakan type Handheld atau yang dapat dibawa dengan tangan kemana saja.


Dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi peserta khususnya dari masyarakat untuk dapat mengenal dan mengetahui lingkungan wilayahnya yang memiliki sifat keruangan tertentu dan memiliki potensi bahaya lingkungan tertentu. Selain meningkatkan pengetahuan dan Ketrampilan peserta dalam hal teknis pemetaan mereka juga memiliki rencana tindak lanjut untuk menggunakan ketrampilan yang mereka peroleh dari pelatihan ini.

Penulis : Eka Rianta
Editor : Erma Maghfiroh
Penerjemah : Erma Maghfiroh

Baca selengkapnya

Friday, July 6, 2007

Kumpulan Berita tentang Bencana pada Juni 2007

(Read English Version)

Edisi kali ini akan diawali dengan berita positif. Kementrian Negara Riset dan Teknologi menyiapkan acuan teknis untuk menata kota-kota yang rawan gempa dan tsunami. Acuan itu diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam menata kota sehingga meminimalkan kerugian harta benda dan korban jiwa jika terjadi bencana. Tanggal 30 Juni hingga 3 Juli 2007 mendatang, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengadakan Konferensi Rakyat Indonesia yang akan dihadiri sekitar 1.600 peserta. Sementara itu, peralatan sensor gempa tektonik yang juga mempu mendeteksi gelombang tsunami telah terpasang di 4 titik di wilayah Nusa Tenggara Timur. Upaya melengkapi sensor tsunami hendaknya juga dilengkapi dengan informasi yang mencukupi. Kepanikan warga ketika sirene tsunami di Aceh dan isu tsunami NTT hendaknya dijadikan peringatan. Kita hendaknya tidak lekas berbangga hati meski BRR mendapat pujian dari berbagai negara dalam melakukan berbagai reskonstruksi di kawasan yang terkena bencana.

Bencana juga terjadi di berbagai belahan dunia. Banjir besar melanda Kuala Lumpur hingga 1 meter. Banjir ini diperkirakan menjadi banjir terburuk sejak tahun 2003. Sembilan orang tewas dan 75.000 lainnya hidup tanpa listrik akibat badai di Australia. Gelombang panas melanda wilayah utara dan tengah India menewaskan sedikitnya 74 orang, di wilayah selatan Bangladesh tanah longsor, banjir, dan sambaran petir telah mengakibatkan 101 orang tewas. Dari China dilaporkan korban tewas akibat banjir bandang mencapai 71 orang dan lebih dari 640.000 orang mengungsi.

Dari Indonesia, banjir masih melanda beberapa wilayah. Sejumlah desa di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sejak Jumat (8/6) malam hingga Sabtu diterjang banjir. Hujan deras juga menyebabkan banjir di Bone, Wajo, dan Luwu Utara. Hal serupa terjadi di Kalimantan Timur, hujan deras sejak Minggu (17/6) menyebabkan banjir hingga 50cm. Korban banjir di Luwu Utara terserang berbagai penyakit seperti diare, penyakit kulit, dan infeksi saluran pernapasan akut. Meluapnya sungai Kapuas juga menyebabkan banjir di sebagian wilayah Putussibau, Kalimantan Barat. Dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan banjir merendam Desa Sebambam Baru dan Sebambam Lama setinggi 2 meter. Sedikitnya 76 rumah warga terendam. Tidak hanya banjir, longsor juga terjadi di beberapa wilayah seperti NTT. Banjir juga melanda wilayah Tangerang yang sempat membangkitkan trauma warga korban banjir Feburari lalu. Jalur lintas timur Sulawesi di Kabupaten Poso, Sulawesi Selatan terhalang longsoran tanah di 12 titik. Longsor juga terjadi di Boyolali, Jawa Tengah.

Meski frekuensi kemunculannya sudah berkurang, gempa masih terjadi. Gempa 6.3 SR terjadi di Barat daya Gunung Sitoli Sumatera Utara. BMG juga mencatat adanya gempa 4.5 SR di Timur Laut Sulawesi Utara, gempa 5.0 SR di Tenggara Kendari, Sulawesi Tenggara, gempa 4.6 SR di barat laut Sabang, NAD, dan gempa 4.8 SR di timur laut Dili . Sementara itu, pakar geoteknologi LIPI memperingatkan bahwa tanah Jakarta berpotensi ambles jika terjadi gempa 5 Mw. Gempa tektonik berkekuatan 6.1 SR mengguncang Maluku Utara, belum ada kerusakan yang dilaporkan.

Angin puting beliung secara bersamaan menghantam Banjarmasin dan Banjarbaru di Kalimantan Selatan Selasa (5/6) sore. Tercatat 40 rumah, rumah toko, dan bangunan perkantoran rusak parah akibat bencana ini. Di Jambi, angin puting beliung menerjang Desa Gunung Labu, Kabupaten Kerinci. Tiga puluh rumah rusak, 105 orang mengungsi. Sementara itu BMG memperingatkan potensi berulangnya terjadi bencana angin puting beliung di Kalimantan Selatan. Dari Sumatera Utara, sedikitnya 20 rumah warga di delapan kelurahan Kota Binjai rusak akibat diterjang angin puting beliung. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 418 juta.

Sebanyak 2.061 anak balita di Sumatera Selatan tercatat sebagai penderita gizi buruk dan 20.278 anak ballita lainnya menderita kurang gizi, dari total 193.782 balita. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat karena penanganan anak balita gizi buruk dan kurang gizi hingga saat ini belum optimal. Di Jawa Barat, angka kematian balita masih tinggi. Pada tahun 2005 tercatat 2.000 balita meninggal. WHO menempatkan diare sebagai penyebab utama kematian bayi.

Tercatat 3 Juni 2007, jumlah pasien terinfeksi flu burung mencapai 99 orang. Dari jumlah itu 79 orang diantaranya meninggal dunia. Dengan demikian kini flu burung telah menyebar di 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Suumatera Selatan, dan Riau. Sebanyak 12 ayam yang mati mendaddak di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan, Kalimantan Tiimur telah dipastikan positif terjangkit flu burung berdasarkan hasil rapid test. Tertanggal 24 Juni 2007, jumlah pasien yang dinyatakan positif terjangkit flu burung di Indonseia bertambah menjadi 101 orang. Propinsi Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak penduduknya terjangkit flu burung dengan jumlah 29 orang.

Ancaman penyakit demam berdarah pada musim pancaroba di Jambi masih cukup tinggi, kendati kasus penderira sudah berkurang. Musim pancaroba dengan tingginya curah hujan bisa memperbanyak genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegety pembawa virus DBD. Sementara itu, kabupaten Demak dinilai paling rawan serangan penyakit leptospirosis atau kencing tikus. Dari Papua, jumlah kasus HIV/AIDS di kabupaten Biak Numfor, bertambah lagi 13 kasus sehingga per 31 Mei 2007 jumlah penyakit yang mematikan ini menembus angka 301 kasus. Sementara itu Kepala Dinas kesehatan Sumatera Utara, Hj. Fatni Sulani mengungkapkan HIV/AIDS dewasa ini sudah berjangkit di 18 kabupaten/kota dari 26 kabupaten/kota yang ada di daerah itu. Di Sumatera Selatan, penderita HIV/AIDS dalam kurun waktu 6 bulan terakhir bertambah sekitar 200 orang atau setiap harinya ada satu pasien baru.

Baca selengkapnya