Tuesday, April 17, 2007

Studi Banding tim PKK Penjaringan ke desa Banjarsari, Jakarta Selatan

(Read English Version)

Kampung Banjarsari di Cilandak Barat, Jakarta Selatan telah ditetapkan oleh Pemda DKI sebagai kampung wisata di Jakarta Selatan. Dipelopori oleh ibu Harini Bambang, warga di Banjarsari bersama-sama menciptakan lingkungan yang hijau, penuh dengan pepohonan. Setiap rumah dihiasi dengan kumpulan bunga, tanaman obat serta pohon. Rindang dan sejuk.

Disamping hijau, lingkungan di Banjarsari juga bersih. Hampir tidak ada sampah yang tercevcer dijalan. Disetiap gang disediakan tempat sampah warna warni. Warna hijau untuk sampah organik, kuning untuk non organik nan warna merah untuk sampah yang berbahaya. Kampung hijau ini akhirnya mengantarnya Ibu Harini Bambang mendapatkan penghargaan Kalpataru dan rumah ibu Nina salah satu warga terpilih sebagai rumah terbaik di DKI tahun 2000. Ibu Harini Bambang juga pernah disebut dalam artikel terdahulu mengenai workshop pengelolaan sampah yang diikuti oleh ACF.

ACF berinisiatif mengajak tim PKK Pernjaringan berkunjung ke kampung hijau Banjarsari untuk menumbuhkan kesadaran dan semangat untuk melakukan hal serupa di lingkungan tempat tinggalnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 16 April 2007.Kegiatan ini diikuti oleh 28 orang anggota tim Penggerak PKK Kelurahan penjaringan yang terdiri dari; tim RW 03, tim RW 08, tm RW 017, Pokja IV PKK Kelurahan dan beberapa kader posyandu

Rombongan dari Penjaringan tiba di Banjarsari pukul 09.30 Wib. Ibu Harini Bambang langsung menyambut kehadiran rombongan. Setelah beramahtamah, Ibu Harini memberikan penjelasan tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang bersih karena terkait dengan kesehatan warganya. Ibu Bambang bercerita banyak tentang sampah, daur ulang sampah dan upaya pengurangan sampah rumah tangga.

Ada 4 upaya untuk menghindarkan dari menumpuknya sampah yaitu; Reduce, Reuse, Recycle dan Replant. Diakhir sesi ini ibu Bambang memberikan tanaman sebagai hadiah kepada salah satu peserta yang aktif mengajukan pertanyaan. Pembicara kedua adalah ibu Siska. Beliau menerangkan tentang tanaman obat. Sesi ini sangat diminati oleh ibu-ibu karena banyak memberikan informasi baru tentang manfaat tanaman yang selama ini tidak diketahui. Banyak diantara tanaman obat itu tumbuh dan terdapat disekitar lingkungan mereka.

Sebelum makan siang, ibu-ibu dilatih mendaur ulang sampah oleh mas Iwan. Beragam produk bisa dihasilkan dari sampah yang dianggap sudah tidak bisa lagi dimanfaatkan. Salah satu yang cara mendaur ulang yang dipraktekkan adalah mendaur ulang kertas.

Tidak cukup sampai disitu, setelah makan siang kunjungan diakhiri dengan berkeliling kampung hijau. Tidak ketinggalan menyaksikan rumah ibu Nina yang pernah dinobatkan sebagai rumah hijau terbaik di DKI Jakarta. Setelah puas berkeliling, rombongan mengakhiri kunjungan di kampung hijau Banjarsari. Romobongan pulang dengan pengalaman baru, yang diharapkan membawa perubahan dilingkungannya

Penulis : Arde Wisben
Editor : Erma Maghfiroh
Penerjemah : Erma Maghfiroh