Kami pindah
(read english version)
KAMI PINDAH KE:
www.drracfjktind.wordpress.com (Bahasa)
www.drracfjkteng.wordpress.com (Inggris)
TERIMA KASIH!
(read english version)
KAMI PINDAH KE:
www.drracfjktind.wordpress.com (Bahasa)
www.drracfjkteng.wordpress.com (Inggris)
TERIMA KASIH!
(Baca Versi Bahasa Inggris)
Pada tanggal 25 April 2009, ACF mengadakan kegiatan Essay and Debate Competition yang diikuti oleh para murid dan guru dari SMU di daerah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran murid dan guru mengenai pentingnya inisiatif di dalam pengurangan risiko bencana di tingkat sekolah. Sebagai juri dalam acara ini, ACF mengundang Bapak Del Afriadi Bustami dari LIPI, Ibu Hidayati dari Pusat Kurikulum DEPDIKNAS, Ibu Martha Warta Silaban dari Majalah Tempo, dan Bapak Martius Marzuki dari DRR Program ACF-Indonesia.
Peserta kegiatan Essay and Debate Competition dipilih melalui proses seleksi. Pada tanggal 12 Maret 2009, ACF mengumumkan kegiatan Essay and Debate Competition ke sekolah-sekolah dan meminta sekolah untuk mengirimkan karya tulis mereka yang bertemakan “Sekolahku Siap Menghadapi Banjir”. Dari 12 karya tulis yang terkumpul pada tanggal 14 April 2009, ACF memilih 9 nominasi yang kemudian mempresentasikan karya tulis mereka pada tanggal 25 April 2009.
Sembilan nominasi terpilih adalah sebagai berikut:
Team 1
SMAN 113 Jakarta
‘Indahnya Sekolah Tanpa Banjir’
Team 2
SMAN 11 Jakarta
‘Permasalahan Banjir di SMAN 11 dan Lingkungan Sekitarnya serta Upaya Mengatasinya’
Team 3
SMAN 13 Jakarta
’Sekolah Kami Siap Menghadapi Banjir’
Team 4
SMAN 111
’Sandal Jepitku Mengapung Lagi’
Team 5
SMAN 62 Jakarta
’Banjir Datang, Siap Dihadang!’
Team 6.
SMAN 89 Jakarta
‘Banjir? Siapa Takut!’
Team 7.
SMAN 11 Jakarta
’Ancaman Banjir di Sekolah? Bisa Ditanggulangi koq!’
Team 8.
SMKN 52 Jakarta
’Gerakan Menghadapi Banjir’
Team 9.
SMAN 62 Jakarta
’Banjir Membawa Berkah’
Acara Essay and Debate Competition dilaksanakan di Hotel Alia, Cikini dimulai dari jam 09.00 – 16.30 WIB. Setiap tim membawakan presentasi mereka dengan sangat baik sekali. Para juri juga menunjukkan antusiasmenya dengan memberikan banyak pertanyaan dan saran kepada setiap nominasi sehingga mereka dapat meningkatkan pengetahuan mereka mengenai bencana banjir dan kapasitas sekolah dalam menghadapi banjir.
Pemenang acara Essay and Debate Competition dipilih berdasarkan hasil presentasi, karya tulis, dan kemampuan para nominasi menjawab pertanyaan dari para juri. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Juara 1 : SMKN 52 Jakarta (‘Gerakan Menghadapi Banjir’)
Juara 2 : SMAN 26 Jakarta (‘Banjir Membawa Berkah’)
Juara 3 : SMAN 11 Jakarta (‘Permasalahan Banjir di SMAN 11 dan Lingkungan Sekitarnya serta Upaya Mengatasinya’
ACF mengucapkan selamat kepada para juara dan para nominasi, semoga mereka dapat terus berprestasi dan meningkatkan kesadaran sekolah dan masyarakat sekitarnya mengenai upaya penanggulangan banjir!
Kategori ACF Indonesia, Kegiatan
Kategori Laporan
(Read English Version)
Jawa Timur kembali dilanda banjir. Banjir di Pasuruan melumpuhkan jalur kereta api. Di Situbondo per 11 Februari korban meninggal mencapai 11 orang. Solo kembali dilanda banjir, hujan deras menyebabkan 3 kecamatan terendam air. Banjir di Jakarta merusak infrastruktur. Akses ke bandara terputus. Di Tangerang, titik banjir meluas. Banjir diperkirakan karena curah hujan tinggi dan penyimpangan pemanfaatan daerah hulu. Di Bekasi, 700 rumah tergenang air setinggi 75 – 100 meter. Ratusan warga kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel masih terisolasi karena akses jalan terputus oleh banjir. Sungai Musi meluap dan merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Gandus, Sumsel. Sebelas orang warga NTT tewas karena banjir yang terjadi sejak Januari hingga 23 Februari.
Longsor menewaskan 8 warga Kecamatan Danau Paris, NAD. Longsor terjadi sekitar pukul 02.30 ketika warga sedang tertidur lelap. Sementara itu, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, ribuan zona rentan gerakan tanah di 106 kabupaten/kota terdeteksi selama bulan Februari 2008. Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki zona kerentanan terbanyak.
Gempa 7,3 SR di Simeulue Rabu 20 Februari 2008 merusak ratusan rumah termasuk rumah bantuan BRR NAD-Nias. Senin 25 Februari 2008, gempa 7,2 SR mengguncang Kabupaten Muko muko, Bengkulu. Warga yang trauma langsung lari ke perbukitan. Dua hari kemudian gempa 7,2 SR mengguncang pulau Mentawai, menewaskan 2 orang.
Serangan DBD di NTT menewaskan 3 anak-anak dan 198 lainnya dirawat di rumah sakit. Di Yogyakarta 124 orang dirawat karena DBD dalam periode Januari – 10 Februari. DBD juga menyerang Jakarta Utara dan Tangerang. Flu burung menjadi endemi di 3 kecamatan di Kota Bekasi. Pemkot Jakarta Pusat memusnahkan 22 ekor unggas pada 6 Februari 2008 sementara di Jakarta Timur 1.274 unggas dimusnahkan menyusul meninggalnya 1 pasien flu burung di kawasan itu. Razia masih terus dilakukan di berbagai wilayah Jakarta lainnya. Flu burung juga berjangkit di Tegal. Chikunguya menyerang 19 warga Purwakarta dan 92 warga di Sawah Besar Jakpus. Di Kalimantan Selatan, 54 warga terserang Malaria, 2 orang diantaranya meninggal dunia.
Angin puting beliung masih bermunculan di beberapa wilayah. Martapura, Kalsel diterjang puting beliung Kamis 7 Februari. Semarang, Jateng diterjang puting beliung merobohkan 3 rumah pada 10 Februari. Cilacap juga diterjang puting beliung, menewaskan 1 orang pada 9 Februari. Angin kencang melanda Makasar pada 15 Februari hingga 17 Februari, merusak 150 rumah.
Berita mancanegara, gempa guncang keras Kongo dan Rwanda, sedikitnya 35 orang tewas, angka ini meningkat menjadi 38 korban tewas pada Senin 4 Februari 2008. Tornado yang menyerang Amerika Serikat menewaskan 55 orang.
Kategori Laporan
(Read English Version)
Dua hari kemarin, 19-20 Februari 2008, Ezter Nemeth dan Linda Rupidara mewakili dipecho, mengadakan kunjungan ke 3 wilayah dampingan program kesiapsiagaan banjir ACF-DIPECHO. Ini adalah kesempatan kedua dipecho mengunjungi wilayah dampingan. Kunjungan pertama diadakan pada Mei 2007.
Hari pertama, Cipinang Besar Utara menjadi tujuan. Di sana, rombongan bertemu dengan Lurah CBU mendiskusikan perkembangan satlinmas dan emergency stock. Pertemuan dengan perwakilan masyarakat dan Dewan Kelurahan berisi diskusi mengenai sistem peringatan dini, pembangunan rute evakuasi, kegiatan komposting, dan kegiatan partisipatif yang diadakan di masyarakat.
Di hari kedua, Rabu 20 Februari 2008, Kampung Melayu menjadi tujuannya. Pertemuan dengan Santa Maria menjadi acara pembuka. Disana, Suster Lya dari Santa Maria menjelaskan peran sekolah Santa Maria sebagai tempat evakuasi sementara bagi warga Kampung Melayu. Setelah itu kegiatan dilanjutkan ke area Kampung Pulo. Disana kelompok ibu PKK menjelaskan program komposting yang dilakukan, dan remaja FKPPubers tentang berbagai pelatihan yang mereka ikuti. Kegiatan ditutup di Kantor Kelurahan Kampung Melayu. Disana, selain menemui perwakilan dari Kelurahan kampung Melayu, Kepala Sekolah SD 01, ada juga perwakilan dari Penjaringan. Karena keterbatasan waktu, tidak dilakukan kunjungan ke Penjaringan. Untuk mendapatkan masukan dari wilayah Penajaringan, maka perwakilan dari Penjaringan yang diundang untuk datang ke Kampung Melayu dan mengadakan pertemuan bersama.
Kategori Kegiatan