Tuesday, May 1, 2007

Multi Risk Mapping

(Read English Version)

Berlatarbelakang terbatasnya ketersediaan data dan informasi khususnya peta-peta bencana yang dalam hal ini diberi tema peta resiko bermacam bahaya dalam skala detil – operasional – tingkat Kelurahan serta terbatasnya kemampuan masyarakat mengenal daerahnya sendiri yang berpotensi resiko bermacam bahaya maka ACF melakukan kegiatan Pemetaan Resiko Bermacam Bahaya Lingkungan khususnya Bahaya Banjir, Kebakaran dan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merupakan bahaya-bahaya yang dominan atau memakan korban di wilayah DKI Jakarta khususnya.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan wilayah resiko bermacam bahaya lingkungan khususnya banjir, kebakaran, dan Penyakit DBD di Kelurahan Kampung Melayu, Cipinang Besar Utara dan Penjaringan serta menentukan jumlah penduduk yang tercakup di dalam wilayah resiko bermacam bahaya lingkungan di ketiga Kelurahan tersebut. Kegunaan kegiatan ini antara lain agar masyarakat kelurahan dan institusi terkait mengetahui lokasi wilayah resiko tersebut dan mengantisipasinya dan menjadi masukan instansi terkait untuk kebijakan dan perencanaan serta meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap ancaman bahaya tersebut.

Pemetaan ini menggunakan teknik atau teknologi pemetaan yang berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS) dan Penggunaan Citra satelit dilengkapi dengan cek lapangan untuk perolehan data primer. Selain itu dibantu juga dengan data sekunder dan referensi. Analisis data yan digunakan adalah dengan sistem pengharkatan dan skoring serta beberapa analisis GIS.

Parameter atau variabel yang digunakan dalam kegiatan ini dapat diolah dan digunakan dengan baik sehingga menghasilkan peta-peta yang akurat dan dapat digunakan untuk jangka panjang. Parameter-parameter tersebut antara lain
Bahaya Banjir:
1. Peta Ketinggian/Kontur (bahaya)
2. Daerah Hempasan air sungai (kerentanan)
3. Keberadaan Tanggul Permanen (kapasitas)
4. Keberadaan Pompa air (kapasitas)
5. Bahan/ Kualitas Bangunan/permukiman (kerentanan)
Bahaya Kebakaran
1. Jenis Penggunaan lahan (kerentanan)
2. Kepadatan Bangunan (kerentanan)
3. Bahan/ Kualitas Bangunan (kerentanan)
4. Lebar jalan masuk untuk Mobil Pemadam (kapasitas)
5. Sumber air untuk pemadaman (kapasitas)
6. Jarak terhadap pos pemadaman (kapasitas)
Bahaya Penyakit DBD:
1. Alamat Penderita DBD (bahaya)
2. Kualitas Permukiman (kerentanan)

Hasil kegiatan yang berupa peta (tematik) dan data jumlah penduduk yang tercakup di dalam wilayah resiko bermacam bahaya lingkungan. Peta yang dibuat dalam berbagai skala tergantung Kelurahannya. Kelurahan Kampung Melayu 1 : 2.000, Cipinang Besar Utara 1 : 2.500, dan Penjaringan 1 : 6.000.
Peta-peta tersebut antara lain
- Peta Penggunaan Lahan
- Peta Resiko Bahaya Banjir
- Peta Resiko Bahaya Kebakaran
- Peta Resiko Bahaya Penyakit
- Peta Resiko Bermacam Bahaya Lingkungan

Resiko gabungan 3 bahaya atau resiko bermacam bahaya lingkungan di ketiga kelurahan tersebut tergolong tinggi. Penjaringan 58 %, Kampung Melayu 50 %, dan Cipinang Besar Utara 38 %. Jumlah penduduk yang tercakup kedalam wilayah resiko bermacam bahaya lingkungan tingkat tinggi di Kampung Melayu sebesar 11.131 Jiwa dalam 2.682 KK, atau sebesar 50 % dari total penduduk, yang tersebar di 53 RT di seluruh RW yang ada. Di Cipinang Besar Utara 15.009 Jiwa atau sekitar 38,3 % dari total penduduk, yang tersebar di 5 RW dari 14 RW yang ada. Untuk Kelurahan Penjaringan sebanyak 32.621 Jiwa atau 58 % dari total penduduk,yang tersebar di 10 RW dari 17 RW yang ada.

Hasil Kegiatan pemetaan resiko bermacam bahaya lingkungan ini telah dipresentasikan di Kantor Bapeda pada Tanggal 1 Februari 2007 yang dihadiri oleh beberapa instansi terkait seperti: Bapeda Provinsi DKI Jakarta, Satkorlak DKI Jakarta, Dinas Trantib Prov DKI Jakarta, Dinas PU Propinsi DKI Jakarta, Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur dan Utara, Suku Dinas Pertanahan dan Pemetaan Jakarta Timur dan Utara, Lurah dan Wakil Masyarakat di 3 Kelurahan. Selain di Bapeda, presentasi juga dilakukan di Kantor Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur pada Tanggal 3 April 2007 atas permintaan kantor setempat. Dalam memperoleh feedback atau masukan, selain presentasi di atas juga dilakukan wawancara langsung dengan instansi terkait yaitu : Dinas PU Provinsi, Suku Dinas Pertanahan dan Pemetaan, serta Dinas Pemadam Kebakaran. Hasil akhir kegiatan yang berupa peta dan laporan akan disebarluaskan di instansi-instansi terkait di atas.

Untuk mendapatkan Laporan lengkap Multi Risk Mapping, hubungi ACF.

Penulis : Eka Rianta
Editor : Erma Maghfiroh
Penerjemah : Erma Maghfiroh