Monday, May 7, 2007

Kumpulan Berita tentang Bencana pada April 2007

(Read English Version)

Bulan April dimasuki dengan menyebarnya Demam Berdarah Dengue di Jakarta. Terhitung tanggal 4 April, jumlah pasien DBD di RS Tarakan mencapai 100 pasien per hari, di RS Pasar Rebo pasien mencapai 87 orang, jauh melebihi kapasitas rumah sakit sehingga sebagian pasien harus dirawat menggunakan pelbet, di RS Fatmawati tercatat 152 pasien demam berdarah. Untuk memudahkan proses pelayanan, RS Fatmawati menggunakan sistem kode pewarnaan pada pasien. Kode Merah berarti pasien membutuhkan prioritas khusus, kode Kuning berarti pasien membutuhkan perawatan biasa, dan kode Hijau berarti pasien hampir sembuh dan dapat dipulangkan. Pada Senin (9/4) Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyatakan wilayah DKI Jakarta dalam status kejadian luar biasa demam berdarah. Berdasarkan data sampai akhir Maret 2007, jumlah penderita DBD di Jakarta mencapai 4.408 pasien, melampaui batas KLB yaitu 3.107 pasien. Untuk mengatasinya, pengasapan fokus akan diadakan di 258 kelurahan dengan luas wilayah mencapai 13.164 hektar . Di Kabupaten Brebes, selama 16 minggu pertama tahun 2007 ini ditemukan 198 kasus DBD, 15 diantaranya meninggal dunia. Di Kota Sukabumi jumlah penderita mencapai 343 orang. Sementara di kota Bandung, dari Januari hingga 27 April 2007, jumlah penderita mencapai 2.879 orang. Di Bekasi, dalam 4 bulan terakhir, 11 penderita DBD meninggal dunia.

Untuk Avian Influenza atau lebih dikenal dengan flu burung, menurut pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan, hingga kini jumlah kasus yang terkonfirmasi positif flu burung di Indonesia ada 92 orang, 72 orang diantaranya meninggal dunia (lihat halaman 10). Di Jawa Tengah, satu pasien berinisial S (29) yang meninggal Kamis (5/4) dinyatakan positif terjangkit AI. 1400 itik positif terjangkit virus flu burung dimusnahkan di Gilimanuk, Bali. Itik dan unggas ini masuk dengan cara diselundupkan. Di Bandung, satu pasien teruga AI meninggal (16/4). Seorang bayi berusia 1 tahun yang mengalami demam tinggi setelah sebelumnya banyak ayam mati mendadak di lingkungannya, dibawa ke RS Sulianti Saroso.

Penyakit lain yang masih menghantui Indonesia pada bulan April ini antara lain Leukimia yang masih menjadi momok pada anak, antraks yang menewaskan 8 orang di NTT, KLB Chikunguya di Ponorogo menyusul lonjakan jumlah korban menjadi 293 orang selama 2007, malaria yang menewaskan 4 orang di NTB dengan 49.6% penduduk Indonesia beresiko tertular malaria karena tinggal di daerah yang beresiko, dan tuberkulosis yang menghantui ibu hamil sementara pemerintah kesulitan mendanai kegiatan pengendalian TB sejak dihentikannya bantuan dana dari Dana Global untuk Penanggulangan HIV/AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (GFATM) pada Maret lalu

Di Serang, pada 4 bulan pertama tahun ini, sedikitnya 8 orang anak balita meninggal akibat gizi buruk. Berkaitan dengan isu gizi buruk ini, lembaga internasional Oxfam GB bersama dengan LSM lokal dan masyarakat merintis Sekolah Lapangan Pertanian dan Gizi Terpadu di Kabupaten Belu, NTT dengan tujuan mengurangi angka gizi buruk balita yang mencapai 32 – 50% di NTT. Kemiskinan juga menggelayuti NTT, mengakibatkan ribuan anak usia sekolah terpaksa putus sekolah. Kekeringan yang melanda NTT juga menyebabkan 37.235 warga di 5 kecamatan dalam kondisi krisis pangan. Ancaman rawan pangan juga melanda 4 kabupaten di Sulawesi Selatan.

Bencana alam masih melanda. Banjir terjadi di Arso, Papua merencam ratusan rumah . Banjir di Belu, NTT masih menggenang setinggi 1 meter pada Selasa (3/4). Dayeuhkolot – Baleendah Bandung pun tergenang banjir yang ditengarai merupakan banjir kiriman. Banjir bandang di Grobogan menghanyutkan 4 rumah, 7 rumah roboh, dan 78 rumah rusak. Sungai terbesar di Indonesia, Bengawan Solo, meluap dan merendam ribuan rumah di sekitarnya, 49 desa di 19 kecamatan di Bojonegoro terendam air.

Di Yogyakarta, puluhan rumah warga korban gempa dihantam angin puting beliung Sabtu (7/4) petang (lihat halaman 35). Puting beliung juga melanda Bogor dan Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Puluhan rumah rusak berat dan satu roang warga luka berat karena tertimpa atap rumah. Masih di Pandeglang, 9 warga tersambar petir Selasa (10/4) petang, tiga orang tewas seketika, 4 luka berat, dan 2 lainnya shock berat. Di Deli Serdang, 86 rumah, 2 tempat ibadah, dan 1 tower PT Telkom rusak diterjang angin puting beliung.

Longsor di 3 desa di Kecamatan Cibinong dan 2 desa di Kecamatan Cikadu memaksa 2.200 keluarga terpaksa mengungsi. Di Desa Tarubatang, Boyolali, Jawa Tengah, hujan deras yang disertai tanah longsor menewaskan seorang warga. Sementara lebih dari 50 keluarga di Ponorogo, Jawa Timur terisolasi karena satu-satunya akses jalan desa tertimbun longsor. Terputusnya akses transportasi juga terjadi di jalur transFlores, penghubung kota Ende-Maumere.

Berita yang cukup menggembirakan datang seiring dengan dipasangnya alat deteksi tsunami buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada Rabu (11/4), yang akan dipasang di Samudera Hindia, sekitar 160 mil laut dari Pelabuhan Merak, Banten. BMG akan berperan sebagai integrator dalam analisa hasil pendeteksian. Sementara itu, Wakil Presiden menugasi Menko Kesra Aburizal Bakrie mempersiapkan pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebagaimana diperintahkan UU Penanggulangan Bencana (9/4).

Di daerah Jakarta Utara, kerusaan lahan dan vegetasi daerah peisis semakin parah. Hutan bakau yang tersedia menipis. Pencemaran limbah oraganik dan logam berat di Kepulauan Bangka Belitung menyebabkan 15 sungai disana tidak lagi layak dikonsumsi. Kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk di Kelurahan Penjaringan. Tidak ada korban jiwa, namun beberapa warga mengalami luka ringan.