Tuesday, January 23, 2007

Indepth Survey

(Read English Version)

Sebelumnya, dalam laporan pertama telah diuraikan bahwa dalam mengindentifikasi wilayah program, ACF menggunakan metode perpaduan antara teknologi penginderaan jauh, analisis data sekunder, analisis peta dan survey penjajakan awal (Rapid Assessment). Dari beberapa proses di dalamnya telah terseleksi keseluruhan Kelurahan yang ada di Propinsi DKI Jakarta yang berjumlah 267 Kelurahan menjadi 3 Kelurahan prioritas.Pada laporan lanjutan ini yang juga merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan pertama dimana telah menghasilkan 3 Kelurahan prioritas, yaitu Kelurahan Cawang, Cipinang Besar Utara dan Penjaringan. Ketiga Kelurahan itu menjadi obyek atau masukan dalam kegiatan lanjutan ini.

Pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan lanjutan ini agak berbeda dengan kegiatan pertama dimana kegiatan pertama pada prinsipnya menyeleksi wilayah dengan menggunakan pemrosesan data yang ada disertai survey penjajakan awal. Sedangkan dalam kegiatan lanjutan ini lebih ditekankan pada survey mendalam pada Kelurahan prioritas.

Metode yang digunakan adalah survey pemerintah/Kelurahan dan sosial/masyarakat serta referensi data statistik. Metode analisis data hampir mirip dengan analisis data gabungan pada survey penjajagan sebelumnya yaitu sistem skoring, tetapi skoring data gabungan dengan menggunakan system pembobotan. Data yang diperoleh ataupun yang digunakan dalam kegiatan ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Jumlah parameter yang digunakan adalah 22 parameter dalam 7 kategori parameter, yaitu:
- Pemerintah (kelurahan)
- Organisasi masyarakat
- LSM lain
- Masyarakat yang terkena banjir
- Kapasitas
- Kerentanan
- Kategori lain-lain

Ke-22 parameter itu antara lain : Keterbukaan pemerintah, Program bencana pemerintah, Dukungan pemerintah, Keterbukaan Organisasi masyarakat, Program organisasi masyarakat, jaringan organisasi masyarakat, Keberadaan LSM lain, Keterbukaan masyarakat, Mobilisasi masyarakat, Kapasitas masyarakat, tingkat pendidikan, usia produktif, Jumlah korban banjir, luas wilayah banjir, kualitas bangunan, kemiskinan, kepadatan penduduk, aksesibilitas kemudahan, aksesibilitas jarak, keamanan, potensi bencana lain, dan peluang pengembangan kegiatan mitigasi lain. Tidak semua parameter bersifat positif atau berbanding lurus terhadap penilaian tetapi ada beberapa parameter yang bersifat negatif yaitu: keberadaan LSM lain, kapasitas masyarakat, tingkat pendidikan, usia produktif, dan keamanan.

Dari hasil analisis data dan scoring diperoleh hasil bahwa Kelurahan Cawang menjadi prioritas atau paling direkomendasikan untuk dijadikan lokasi pengembangan programme kesiapsiagaan banjir dengan memiliki nilai skor 78, disusul Kelurahan Cipinang Besar Utara dengan nilai skor 74 dan Penjaringan 68.

Hubungi ACF untuk mendapatkan laporan lengkap Indepth Survey.

Penulis : Eka Rianta
Editor : Erma Maghfiroh
Penerjemah : Erma Maghfiroh