Saturday, March 3, 2007

Pemberian bantuan darurat kepada korban banjir DKI Jakarta 2007 (bagian 2)

(Read English Version)

Melanjutkan artikel bagian pertama yang lalu, berikut adalah artikel bagian 2 (terakhir). Ketika banjir besar melanda Jakarta pada Februari 2007 lalu, ACF merespon dengan program yang bernama “Program Bantuan Darurat untuk Wilayah Banjir di Jakarta, Indonesia“.

Tujuan dari program ini adalah memberikan bantuan kepada korban banjir di sector air bersih, sanitasi, dan akses pada bahan pangan dan non pangan. Ini merupakan program dengan durasi 1 bulan yang dilaksanakan pada 4 Februari 2007 sampai dengan 28 Februari 2007. Program ini dilaksanakan melalui beberapa tahap:
Tahap pertama, asesmen dilakukan pada 4-5 Februari 2007 di 2 kelurahan di DKI Jakarta, yaitu Kampung Melayu and Cipinang Besar Utara. Dua kelurahan ini dipilih karena merupakan bagian dari program pengurangan resiko bencana yang saat ini sedang berjalan. Dua kelurahan ini juga termasuk daerah yang rawan dan terkena dampak banjir di DKI Jakarta. Penerima bantuan dipilih dengan bantuan ketua RW berdasarkan hasil pendataan pengungsi.
Tahap kedua, respon awal. Sebanyak total 34 sumber air yang tersebar di 9 titik distribusi di Kampung Melayu dan Cipinang Besar Utara dipasang. Bantuan non pangan (selimut, tikar plastik, dan sprei plastic) dan paket kebersihan didistribusikan segera setelah banjir datang.
Tahap ketiga, tim program (terdiri dari departemen Air dan Sanitasi, Ketahanan Pangan, Logistik, dan Kesiapsiagaan Bencana) melakukan pendekatan dengan pemerintah local dalam bentuk:

  • Menjadi penghubung diantara badan yang berwenang dalam respon darurat dan pemberian bantuan
  • Mendirikan tempat pengungsian dan sumber air
  • Distribusi bantuan non pangan di tingkat RW dengan koordinasai Lurah sebagai pengawas
Program ini berhasil mencapai tujuannya.
14280 orang (4760 KK) memperbaiki kondisi hidupnya. Jumlah ini melebihi target awal (12,000 orang). Perincian bisa dilihat berikut:
- 4401 paket kebersihan didistribusikan dan digunakan.
- 5568 bantuan non pangan didistribusikan.
- 14 dapur umum disumbangkan ke PKK dan ketua RW dengan tujuan meningkatkan kapasitas mereka dalam merespon bencana yang mungkin datang. (8 untuk PKK dan 6 untuk tempat pengungsian).
- 1990 terpal didistribusikan kepada korban banjir di Kampung Melayu, 10 terpal digunakan untuk menampung barang bantuan. Sementara 20 tenda akan diberikan kepada program DPI, yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat untuk menghadapi bencana yang berpotensi terjadi di masa depan.


Akses terhadap air minum dan sanitasi meningkat untuk 12,000 korban
-34 sumber air dipasang dan disuplai oleh truk pengisi air Total 15 m3/ hari tersuplai, atau setara dengan 1.25l/orang/hari.
- 6 paket kebersihan dan 10 tempat sampah didistibusikan ke lokasi pengungsian di SMP 26, yang menampung 3,000 orang
- Pengumpulan sampah yang dikoordinasi oleh ACF di Cipinang Besar Utara selama 5 hari, berkolaborasi dengan pemerintah.
- 5 paket kebersihan didistribusikan ke Kampung Melayu khususnya RW 02, 03, 04, 07 dan 08.
- ACF juga mengorganisir proses pembersihan lumpur di jalan, fasilitas public, dan rumah pribadi, dengan menggunakan pompa air di Kampung Melayu di RW 02 dan 03.
- 3 paket pompa air dibeli oleh ACF dan didistribusikan ke Kampung Melayu, Cipinang Besar Utara dan Penjaringan oleh departemen DPI sebagai bagian dari program kesiapsiagaan bencana.

Program ini didanai oleh ECHO.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Program Air dan Sanitasi , hubungi:
Jean Christophe BARBICHE
Water and Sanitation Coordinator
(acfwatsan_indonesia@yahoo.fr)

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Program Ketahanan Pangan, hubungi:
Claudia GERAETS
Food Security Coordinator
(acffoodsec_indonesia@yahoo.co.uk)

Penulis : JC Barbiche
Editor : Erma Maghfiroh
Penerjemah : Erma Maghfiroh