Thursday, March 22, 2007

ECB 3 Learning Event

(Read English Version)

Program Kesiapsiagaan Bencana ACF mendapat Undangan untuk menghadiri acara “End of ECB3 Project Learning Event” yang diadakan di Hotel Grand Kemang, Jakarta pada 20-21 Maret 2007. Asisten DRR Coordinator menghadiri acara tersebut. Berikut ini adalah ringkasan dari informasi yang disampaikan dalam acara tersebut. Emergency Capacity Building Project (ECB) merupakan kegiatan gabungan dari beberapa organisasi kemanusian terkemuka, yaitu:

  • IRC
  • Oxfam
  • Care
  • Mercy Corps
  • CRS
  • Save the Children
  • World Vision
Proyek ini didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation.Di seluruh dunia, ada 4 pilot program di Guatemala, 4 di Ethiopia dan 1 di Indonesia.

TINGKAT NASIONAL
Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dalam pengurangan resiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat dalam anggota Inter-agency Working Group (IWG), komunitas, dan pemerintah lokal dan nasional
Di tingkat kantor pusat, setiap organisasi mengirimkan satu orang perwakilan di dalam tim untuk mendiskusikan pendekatan yang akan diambil (CARE dipilih sebagai koordinator).

Di tingkat nasional (Indonesia), organisasi ini membentuk Project Management Team (PMT) – yang beranggotakan perwakilan dari setiap organisasi) – sebagai Steering Committee (CRS dipilih sebagai koordinator).PMT memutuskan untuk melakukan pilot program nya di Padang Pariaman, dengan Mercy Corps sebagai koordinator. Di Padang Pariaman, Mercy Corps bekerjasama dengan NGO lokal, KOGAMI

TINGKAT LOKAL
Saat gempa bumi terjadi di Padang, Maret 2007, warga tidak sepanik dahulu, karena mereka kini sudah lebih memahami proses terjadinya gempa bumi dan tsunami. Kondisi ini sangat berbeda dengan yang terjadi ketika gempa 2005, dimana issu akan terjadinya tsunami menyebabkan kepanikan dan kekacauaan hampir di seluruh wilayah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proyek ECB ini adalah:
  • Survey Awal
  • Penilaian Resiko Bencana
  • Perencanaan Partisipastif dalam rangka Pengurangan Resiko Bencana
  • Implementasi (Penyadaran di tingkat sekolah dan komunitas, Simulasi, Pengembangan Proposal untuk Infrastruktur Pengurangan Resiko Bencana)

Kisah Sukses:
Sebagian masyarakat mampu menjadi tenaga penyuluh informal di daerahnya
Pada gempa 6 Maret 2007 tingkat kepanikan masyarakat menurun hingga 7
Aktifitas sekolah dan masyarakat tidak terhenti setelah gempa terjadi, wakil masyarakat
Fasilitator lokal mampu memberi pengarahan yang baik dan mampu menenangkan masyarakat
Kemampuan berkoordinasi satlak meningkat –tidak lagi melalui birokrasi yang rumit, terbukti dengan ketanggapan satlak pada setiap kejadian bencana

Cordaid dan Sekda Bantul juga berbagi pengalaman. Cordaid menjelaskan program-program yang dimiliki dan pendekatan yang diambil dalam bidang Pengurangan Resiko Bencana, sementara Sekda Bantul membagi pengalamannya dalam Manajemen Bencana ketika gempa bumi menghantam Yogyakara pada tahun 2006 lalu.

Ada juga update informasi dari Bpk. Puji Pujiono mengenai perkembangan RUU Penanganan Bencana. RUU ini akan memasuki fase ratifikasi pada 27 Maret 2007. Ada beberapa kesempatan yang bisa diisi oleh NGO-NGO yang ada, diantaranya:
  • Diseminasi
  • Mempersiapkan, mengarahkan, dan mendukung pemangku kepentingan utama (Pemerintah Lokal, Kementrian Sektoral, Masyarakat Sipil, dan Komunitas)
  • Membantu proses pengembangan Peraturan Pelaksana dan Petunjuk Pelaksanaannya.

Dokumentasi yang tersedia:
  • Presentasi dari CRS “The Emergency Capacity Building Project dalam bahasa Inggris)
  • Presentasi dari Mercy Corps "Pembangunan Kapasitas Pengurangan Resiko Bencana”
  • dalam bahasa Indonesia)
  • Presentasi dari Cordaid “Simplifying Disaster Risk Reduction” (dalam bahasa Inggris)
  • Presentasi dari KOGAMI “Lesson Learned from field” (dalam bahasa Indonesia)
  • Presentasi dari Tokoh Masayarakat Padang Pariaman “Peningkatan Kapasitas Masyarakat” (dalam bahasa Indonesia)
  • Presentasi dari Wakil Sekolah “Peningkatan Kapasitas Sekolah” (dalam bahasa Indonesia)
  • Presentasi dari Sekda Bantul “Manajemen Bencana di Bantul, Studi Kasus: Gempa Bumi 27 Mei 2006 di Bantul” (dalam bahasa Indonesia)
Penulis : Erma Maghfiroh
Penerjemah : Erma Maghfiroh