Saturday, November 3, 2007

Kumpulan Berita tentang Bencana pada Oktober 2007

(Read English Version)

Gunung Kelud menyita perhatian publik bulan ini. Aktifitas nya yang meningkat dan kekhawatiran efek letusan yang mungkin terjadi membuat semua mata tertuju padanya. Sampai 19 Oktober 2007, sebagian besar warga masih menolak untuk mengungsi. Selain karena lebih percaya pada Mbak Ronggo, sang juru kunci, warga juga mengkhawatirkan kebutuhan makanan selama berada di pengungsian. Selama berada di tempat pengungsian, warga tidak bisa mencari nafkah.

Musim hujan mulai datang, banjir menjelang. Di Lhokseumawe, 11 desa terendam air dengan ketinggian 50-80 cm. Di kota Medan, beberapa wilayahnya bahkan tergenang hingga 2 meter. Dari Jakarta, 11 orang yang mewakili korban banjir Jakarta mengajukan banding di PN Jakarta Pusat. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, menyatakan bahwa banjir di Jakarta rasanya sulit dihindari, oleh karena itu Pemprov memilih untuk menyiapkan langkah antisipasi di berberapa lokasi rawan banjir. Langkah antisipasi ini berupa penyiagaan 3.500 petugas lengkap dengan peralatan, sistim peringatan dini, dan dukungan medis yang diperlukan. Di wilayah Jakarta Utara, air laut pasang pada hari Senin (29/10) menggenangi wilayah Tanjung Priok, Pademangan, dan Muara Baru.

Sedikitnya 7 kecamatan di Garut, Jawa Barat, terkena longsor, Selasa (30/10), menyebabkan belasan rumah tertimbun dan sejumlah ruas jalan terputus material longsoran. Di beberapa daerah di Indonesia lainnya, kekeringan melanda. Lahan persawahan di Desa Tanjungbungin, Solokan, Tanahbaru dan Telagajaya di Karawang, Jawa Barat, mengalami gagal tanam akibat kekeringan parah yang masih berlangsung saat ini. Di Jasinga, Bogor, musim kemarau menyebabkan krisis air bersih. Air sulit didapat, dan kalaupun dapat airnya keruh. Di Jawa Tengah, 25 kabupaten dan kota kekurangan air bersih.

Korban meninggal akibat flu burung masih bertambah. AR (21) warga Jawa Barat yang meninggal 28 September lalu, LT (44) dari Riau yang meninggal 6 Oktober 2007, Ir (12) warga Tangerang yang meninggal 13 Oktober 2007 lalu, dan yang terakhir balita berusia 4 tahun dari Tangerang yang meninggal 22 Oktober 2007. Dengan demikian jumlah korban meninggal akibat flu burung mencapai 89 orang.

Di Medan, Demam Berdarah kembali merebak, selama Oktober, dua korban meninggal akibat serangan DBD. Sementara jumlah penderita HIV/AIDS di provinsi Sumatera Utara sudah pada tahap mengkhawatirkan. Hingga bulan Juni, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 1.033 orang. Pasca lebaran, jumlah pasien diare di RS Soedarso, Pontianak mendominasi. Keadaan yang sama terjadi juga di RSUD Syamsudin, Sukabumi. Peningkatan tajam juga terjadi di Palembang dan sekitarnya.

Angin puting beliung melanda 5 kecamatan Palolo, Sulawesi Tengah, mengakibatkan puluhan rumah penduduk dan fasilitas umum rusak berat. Kabupaten Gobogan dan Kudus, Jawa Tengah juga dilanda angin puting beliung. Hari Senin (15/10), puting beliung menerjang tiga dusun di Mandar, Sulawesi Utara. Di Demak, 502 rumah rusak berat bahkan 13 diantaranya roboh diterjang angin puting beliung.

Edisi bulan ini juga memuat pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo bahwa semua pihak harus proaktif dalam persiapan maupun penanganan dalam menghadapi bencana. Juga ada tulisan dari salah seorang anggota PRD Jawa Barat tentang menghadapi bencana alam.

Berita mancanegara, Vietnam dilanda banjir terburuk akibat Topan Lekima. Di Afrika Barat, banjir menyebabkan 800.000 orang terkena dampaknya. Serangkaian gempa berkekuatan besar 6.7 SR mengguncang Selandia Baru, Selasa (16/10) dini hari meski hanya menimbulkan sedikit kerusakan. Di California, Amerika Serikat.


Penulis: Erma Maghfiroh
Penerjemah: Erma Maghfiroh